Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

KENAPA DIPERKOSA

==================== Sungguh aku telah diperkosa beramai-ramai. Tanpa ampun. Tak menyisakan rasa malu.Nilai-nilai universal Pancasila hanya indah di depan podium para penguasa. Bagi para pemerkosa, Pancasila hanya dianggap sebagai kumpulan kata, tanpa makna. Sekali waktu dipidatokan. Dilain kesempatan dijadikan perisai dan alat pemukul lawan. Akibatnya semua DIAM,  ketika aku diperkosa dan diperkosa. Sungguh aku hanya bisa menjerit. Tidak bisa berbuat apa-apa. Kecuali hanya sekali-kali bisa meronta. Sampai sekarang. Aku masih terus diperkosa. Oleh orang-orang  yang gagah perkasa. Tak peduli mereka bertabur bintang di atas pundaknya. Bertabur lencana di dadanya. Mereka terus memperkosa. Tanpa peduli. Tanpa nurani.  Sekali lagi, aku hanya bisa menangis dan meronta. Mereka tak peduli warga sekitarku berteriak-teriak. Karena diluar sana, ada orang yang menjaga sambil membawa alat peredam suara. Apa itu ?  Uang dan mahkota. Sehingga semuanya menjadi sunyi. Sepi.... Sementara aku terus diper

SEGERA BENTUK TIM PENCARI FAKTA YANG INDEPENDEN dan IMPARSIAL

Kondisi terkini bangsa Indonesia benar-benar dalam persimpangan jalan, yang sangat berbahaya. Ibarat sebuah kendaraan besar, posisinya sudah berada di atas bibir jurang yang tajam dan curam. Tetapi sopir dan semua awak kendaraan tetap melaju dengan kencang. Tidak ada tanda-tanda mau berhenti. Pada hal di depan lampu merah sudah menyala dengan terang. Tidak ada upaya untuk mengurangi kecepatan atau berusaha menginjak pedal rem.  Sungguh sangat mencemaskan. Negeri yang Kepala Daerahnya banyak yang terjaring OTT KPK.  Ada yang merugikan negara miliaran rupiah., ada yg sampai trilyunan rupiah. Juga baru saja ada penangkapan seorang Menteri yg bernama  EDY PRABOWO,  dari Gerindra, yang kemudian disusul lagi oleh seorang Menteri Sosial : Juliari Peter Batubara, Wakil Bendahara Umum PDIP. Mungkin beberapa hari kedepan,  ada lagi yang terjari OTT KPK lagi.  Sekarang jagat politik dan hukum digemparkan lagi oleh peristiwa yang tidak kalah mengerikannya, yaitu hilangnya 6 ( enam ) nyawa pengawal