Langsung ke konten utama

KENAPA DIPERKOSA

==================== Sungguh aku telah diperkosa beramai-ramai. Tanpa ampun. Tak menyisakan rasa malu.Nilai-nilai universal Pancasila hanya indah di depan podium para penguasa. Bagi para pemerkosa, Pancasila hanya dianggap sebagai kumpulan kata, tanpa makna. Sekali waktu dipidatokan. Dilain kesempatan dijadikan perisai dan alat pemukul lawan. Akibatnya semua DIAM,  ketika aku diperkosa dan diperkosa. Sungguh aku hanya bisa menjerit. Tidak bisa berbuat apa-apa. Kecuali hanya sekali-kali bisa meronta. Sampai sekarang. Aku masih terus diperkosa. Oleh orang-orang  yang gagah perkasa. Tak peduli mereka bertabur bintang di atas pundaknya. Bertabur lencana di dadanya. Mereka terus memperkosa. Tanpa peduli. Tanpa nurani.  Sekali lagi, aku hanya bisa menangis dan meronta. Mereka tak peduli warga sekitarku berteriak-teriak. Karena diluar sana, ada orang yang menjaga sambil membawa alat peredam suara. Apa itu ?  Uang dan mahkota. Sehingga semuanya menjadi sunyi. Sepi.... Sementara aku terus diper

SEGERA BENTUK TIM PENCARI FAKTA YANG INDEPENDEN dan IMPARSIAL

Kondisi terkini bangsa Indonesia benar-benar dalam persimpangan jalan, yang sangat berbahaya. Ibarat sebuah kendaraan besar, posisinya sudah berada di atas bibir jurang yang tajam dan curam. Tetapi sopir dan semua awak kendaraan tetap melaju dengan kencang. Tidak ada tanda-tanda mau berhenti. Pada hal di depan lampu merah sudah menyala dengan terang. Tidak ada upaya untuk mengurangi kecepatan atau berusaha menginjak pedal rem. 

Sungguh sangat mencemaskan. Negeri yang Kepala Daerahnya banyak yang terjaring OTT KPK.  Ada yang merugikan negara miliaran rupiah., ada yg sampai trilyunan rupiah. Juga baru saja ada penangkapan seorang Menteri yg bernama  EDY PRABOWO,  dari Gerindra, yang kemudian disusul lagi oleh seorang Menteri Sosial : Juliari Peter Batubara, Wakil Bendahara Umum PDIP. Mungkin beberapa hari kedepan,  ada lagi yang terjari OTT KPK lagi. 

Sekarang jagat politik dan hukum digemparkan lagi oleh peristiwa yang tidak kalah mengerikannya, yaitu hilangnya 6 ( enam ) nyawa pengawal Habib Muhammad Rizieq Syihab ( HRS ). Pada peristiwa tersebut, antara keterangan   Kapolda Metro Jaya dengan juru bicara FPI, dalam press releasenya terjadi kontrafiktif, atau banyak yang saling bertentangan. Berbagai kalangan pengamat, NGO, akademisi, dan seterusnya,  berpendapat banyak kejanggalan dan pelanggaran protap. Sehingga masyarakat semakin cemas dan gaduh. Apalagi umat islam dan keluarga korban. 

Sehubungan dengan itu, semua elemen masyarakat, mulai dari ORMAS-ORMAS,   NGO, KOMNAS HAM, KOMISI III DPR-RI, KONTRAS, IPW, LOKATARU, YLBHI, AKADEMISI harus segera koordinasi, kolaborasi, merapatkan barisan untuk menyuarakan, *HENTIKAN KEKERASAN & PELANGGARAM HAM. Apalagi peristiwa kekerasan ini  dilakukan atas nama negara yang mengakibatkan hilangnya nyawa  6 (enam ) warga sipil. 

Selanjutnya mendesak Pemerintah segera membentuk TIM  PENCARI FAKTA YANG INDEPENDEN & IMPARSIAL, yang terdiri dari KOMNAS HAM, KOMISI III DPR-RI, ORMAS-ORMAS ISLAM, aktivis Pegiat HAM seperti  Kontras, YLBHI, LOKATARU, IPW dll. 

Mendesak agar pemeriksaan kasus yg melibatkan HRS dihentikan sementara, agar negara tidak gaduh terus dan proses hukum bisa berjalan lebih jernih, adil, obyektif dan tidak ada diskriminasi.

Dengan dibentuknya TIM PENCARI FAKTA YANG INDEPENDEN & IMPARSIAL, kedepan tidak terjadi lagi peristiwa kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa, sebagaim


ana yang menimpa Ust. SRIYONO, yang pernah diadvokasi oleh Persyarikatan Muhammadiyah dan peristiwa yang menimpa Bang Herman, pakar ITI dari  ITB, yang  juga terjadi di jalan TOL.


Selamatkan  INDONESIA dan Selamatkan RAKYAT INDONESIA dari kekerasan. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KENAPA DIPERKOSA

==================== Sungguh aku telah diperkosa beramai-ramai. Tanpa ampun. Tak menyisakan rasa malu.Nilai-nilai universal Pancasila hanya indah di depan podium para penguasa. Bagi para pemerkosa, Pancasila hanya dianggap sebagai kumpulan kata, tanpa makna. Sekali waktu dipidatokan. Dilain kesempatan dijadikan perisai dan alat pemukul lawan. Akibatnya semua DIAM,  ketika aku diperkosa dan diperkosa. Sungguh aku hanya bisa menjerit. Tidak bisa berbuat apa-apa. Kecuali hanya sekali-kali bisa meronta. Sampai sekarang. Aku masih terus diperkosa. Oleh orang-orang  yang gagah perkasa. Tak peduli mereka bertabur bintang di atas pundaknya. Bertabur lencana di dadanya. Mereka terus memperkosa. Tanpa peduli. Tanpa nurani.  Sekali lagi, aku hanya bisa menangis dan meronta. Mereka tak peduli warga sekitarku berteriak-teriak. Karena diluar sana, ada orang yang menjaga sambil membawa alat peredam suara. Apa itu ?  Uang dan mahkota. Sehingga semuanya menjadi sunyi. Sepi.... Sementara aku terus diper

BAGAIMANA KALAU BPIP DILIKUIDASI?

Eksistensi BPIP sebagai institusi pembinaan ideologi PANCASILA, mulai dipertanyakan oleh berbagai kalangan. Karena selama ini, BPIP selaku lembaga pembinaan ideologi PANCASILA, kinerjanya tidak jelas.Hanya gaji dan tunjangan yang jelas.  Lembaga  yang memiliki otoritas membumikan PANCASILA ini,  seharusnya memiliki daya kritis dan komitmen moral yang tinggi utamanya dalam mengawal dan memandu praktek penyelenggaraan negara yang seirama dengan nilai-nilai dasar PANCASILA.  Setidak-tidaknya, punggawa BPIP mengawal dan memandu terjaganya nilai-nilai ke Tuhanan, terjaganya nilai-nilai kemanusiaan, terjaganya nilai-nilai keadilan, terjaganya nilai-nilai kebersaman dan persatuan, terjaganya nilai-nilai demokrasi yg menjunjung tinggi hikmah  dan kearifan, serta terjaganya nilai-nilai keadilan sosial tanpa adanya kesenjangan  yang sangat radikal dan ekstrem.  BPIP bukan hanya mengurusi banjir Jakarta. Melainkan mengawal, memotret dan memandu praktek penyelenggara negara dalam menjalankan amana

KEMBALI KE UUD 1945, SEBUAH PILIHAN AKAL SEHAT, DAN LEBIH MENGHARGAI DAN MENGHORMATI PARA PENDIRI BANGSA & NEGARA

Banyak pendapat yang mengatakan bahwa  UUD hasil  AMANDEMEN adalah palsu. Juga tidak kalah banyaknya mereka yang melontarkan ide dan gagasan untuk kembali ke UUD 1945 yang asli.  Gagasan ini dilatarbelakangi oleh fakta kehidupan sosial politik dan ekonomi yang  menguntungkan para penguasa dan para pemilik modal, antara lain melalui UU MINERBA dan UU CIPTA KERJA, nama lain dari OMNIBUS LAW. Diperparah lagi dengan keterbelahan masyarakat yang semakin meluas, dan membanjirnya TKA dari Tiongkok.  .  Sedangkan kaum pribumi yg mayoritas umat islam semakin terpinggirkan, baik secara ekonomi maupun politik. Tidak jarang umat Islam jadi sasaran stigmatisasi yang tiada ujung akhirnya. Antara lain, dengan label radikal, anti kebhinekaan, intoleran, teroris dan anti NKRI.  Pada hal sesungguhnya yang intoleran dan anti NKRI itu adalah  minoritas yang ingin mengangkangi kekayaan negeri ini secara ekstrem.  Betapa tidak,  1% penduduk Indonesia menguasai sekitar 45 -59 % kekayaan Nasional  ( Chusnul M